Skip to main content

laporan PPL 2 Individu


LAPORAN INDIVIDUAL PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMP NEGERI 1 TERNATE
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012




Laporan pelaksanaan  Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini telah diperiksa dan dinyatakan layak untuk diberikan penilaian.



Yang menyetujui:


        Guru Pamong                                                                   Dosen Pembimbing



Maimuna Amir, S.Pd                                                       Saiful Latif, S.Pd, M.Hum
NIP: 197202141998022002                                            NIP:



KATA PENGANTAR

Puji skur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah mellimpahkan karunia-Nya, berupa nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga praktikan dapat menyelesaikan tugas laporan sebagai syarat dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II dengan baik dan tepat pada waktunya, walaupun praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II ini merupakan salah satu mata kuliah yang bertujuan untuk menjadikan seorang calon guru agar professional dibidangnya serta harus ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dalam menyelesaikan studinya.
Namun sebagai insan yang memiliki keterbatasan pemikiran dan analisis yang sistematis sehingga praktikan sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat kesalahan-kesalahan maupun kekurangan-kekurangan baik dalam segi pemakaian koneksi bahasa maupun penjabaran dalam penguasaan materi secara detail dan konprensip. Dengan demikian, segala bentuk masukan dari pembaca yang sifatnya membangun, baik berupa kritik, koreksi maupun saran, sangat praktikan harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Tak lupa praktikan ucapkan terima kasih kepada orang tua, dosen pembimbing, guru pamong, guru pengasuh mata pelajaran serta rekan-rekan PPL II di SMPN 1 Ternate yang turut serta membantu sehingga laporan individu ini  dapat terselesaikan.
Semoga pelaksanaan PPL II pada tahun-tahun yang akan datang menjadi lebih baik lagi dengan bercermin dari pengalaman berdasarkan laporan PPL II ini.

Ternate, 1 Nopember 2011



 
Praktikan
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................       i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................      ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................     iii
DAFTAR ISI......................................................................................................     iv
BAB I    MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPL
A.   Penyusunan Rencana Pengajaran (RP).......................................... ..... 1
B.   Proses Penampilan (awal sampai akhir)............................................... 1
C.   Bimbingan Belajar/Kegiatan Ekstrakurikuler...................................... 2
D.   Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah........................................... ..... 2
E.    Proses Bimbingan................................................................................ 2
F.    Dengan Guru Mata Pelajaran……………………………………...... 3
BAB II   FAKTOR PENYEBAB MASALAH YANG DIALAMI
A.   Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)......................... 4
B.   Proses Penampilan............................................................................... 4
C.   Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah................................................. 5
BAB III                                                                                                               UPAYA PENGULANGAN MASALAH
A.   Konsultasi............................................................................................ 7
B.   Menyesuaikan Diri............................................................................... 8
BAB IV                                                                                                               PENUTUP
A.   Kesimpulan.......................................................................................... 9
B.   Saran.................................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI
SELAMA PELAKSANAAN PPL II

A.    Penyusunan Rencana Pengajaran (RP)
Demi terlaksana secara sistematis proses belajar mengajar, perlunya dipersiapkan berbagai kesiapan-kesiapan. Kesiapan-kesiapan dalam proses belajar mengajar diantaranya adalah perangkat pembelajaran. Bentuk Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai selama berlangsungnya pembelajaran.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mulai dari pertama hingga pada akhir Praktek Pengalaman Lapangan, dirasakan melalui berbagai masalah. Masalah-masalah yang dialami diantaranya adalah penyusunan perangkat pembelajaran tidak sama, dimana hampir setiap saat selalu ada perubahan, selain itu juga dalam menyusun RPP yang harus disesuaikan dengan sekolah bersangkutan. Penyusunan RPP yang ada di sekolah sedikit berbeda dengan apa yang kami peroleh di kampus.
Setelah penyusunan RPP pertama yang dikonsultasikan dengan Guru Pamong Maimuna Amir, S.Pd serta guru mata pelajaran Niswani Rahman, S.Pd dan ibu Rima, pada RPP selanjutnya dapat diselesaikan secara baik dan benar tetapi, masih tetap konsultasi dengan guru mata pelajaran.

B.     Proses Penampilan (awal sampai akhir)
Proses penampilan merupakan suatu yang baru bagi praktikan dalam berinteraksi secara langsung dengan siswa khususnya siswa SMP Negeri 1 Ternate. Praktikan melaksanakan tugas mengajar sebanyak 15 kali pertemuan yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VIII-D, kelas VIII-I serta kelas pengembangan diri Biologi. Dalam penampilan pertama dengan suasana, kondisi dan lingkungan yang baru, sehingga praktikan merasa kurang percaya diri dalam berinteraksi dengan siswa. Namun pertemuan kedua sampai pertemuan terakhir, praktikan mulai menyesuaikan diri dan dapat melaksanakan proses pratek dengan baik dan benar hingga selesainya praktek ini. Selain mengajar, praktikan juga melakukan kegiatan praktikum di kelas VIII-I tentang “Pengaruh Faktor Luar Terhadap Pertumbuhan Tanaman”.

C.    Bimbingan Belajar/Kegiatan Ekstrakurikuler
Bimbingan belajar/kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu proses kegiatan belajar yang dilakukan di luar kelas. Dalam kegiatan ini dilakukan yaitu bimbingan dan konseling serta bimbingan olahraga.

D.    Partisipasi Dalam Kehidupan Sekolah
Selama pelaksanaan Pratek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Kota Ternate, praktikan terlibat dalam beberapa kegiatan rutin sekolah diantaranya upacara penurunan bendera tiap hari sabtu dan beberapa kali upacara kenaikan bendera pada hari senin, melatih siswa-siswa untuk melaksanakan upacara penurunan bendera, serta guru piket (guru jaga) tiap hari kamis.

E.     Proses Bimbingan
Dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), praktikan dibimbing oleh ibu Wani dan ibu Rima selaku guru mata pelajaran IPA Biologi kelas VIII. Praktikan lebih melakukan bimbingan dengan guru mata pelajaran karena diminta langsung oleh guru pamong, sebab guru mata pelajaranlah yang lebih mengerti watak/sifat anak didiknya dan guru pamong merupakan guru kelas IX sehingga lebih focus pada kelasnya. Selain itu, guru mata pelajaran juga yang akan menilai kita pada saat mengajar di kelasnya.
F.     Dengan Guru Mata Pelajaran
Selain secara bersama-sama dengan dosen pembimbing melaksanakan tugas-tugas akademis, guru pamong mempunyai tugas khusus. Tetapi tugas-tugas ini digantikan oleh guru mata pelajaran, diantaranya:
a.       Memberikan praktikan kepada siswa yang diajarnya
b.      Memeriksa, mengomentari dan menilai setiap rencana pengajaran yang disusun oleh praktikan, serta mencantumkan nilai tersebut langsung dalam buku panduan PPL
c.       Mengamati, menilai dan membuat catatan mengenai penampilan setiap praktikan, untuk selanjutnya mencantumkan nilai tersebut langsung dalam buku panduan PPL
d.      Menginformasikan hasil penilaian dalam komentar kepada praktikan setiap kali setelah penampilan, tentang hal-hal yang sudah tepat dan yang belum tepat (kurang) serta memberi saran, cara mengatasi kekurangan tersebut
e.       Secara periodik menyampaikan laporan tertulis kepada koordinator guru pamong PPL
Dalam pelaksanaan bimbingan oleh guru mata pelajaran berjalan dengan baik. Mulai dari pertemuaan pertama, perkenalan dengan kondisi sekolah, kondisi siswa hingga penarikan guru mata pelajaran banyak mengarahkan praktikan dalam melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Guru mata pelajaran juga memberikan arahan dan petunjuk mengenai penyusunan perangkat pembelajaran, hingga aplikasi dalam kelas, dan bagaimana keberadaan kita di dalam kelas serta bentuk penilaian. Selain itu juga, guru pamong dapat memberikan informasi, data dan dapat memperkenalkan dengan guru­-guru serta lingkungan sekolah.

BAB II
FAKTOR PENYEBAB MASALAH YANG DIALAMI

A.    Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
Faktor yang menyebabkan munculnya masalah dalam penyusunan RPP diantaranya adalah:
1.      Formatnya tidak menentu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang hampir setiap saat dilakukan perubahan, sehingga praktikan dapat mengalami kesulitan dalam menyusunnya.
2.      Menentukan hasil belajar
Pada setiap pokok bahasan yang diajarkan harus disesuaikan dengan karateristik dan kemampuan siswa. Hal ini praktikan belum mengetahui karateristik dan kemampuan siswa dalam memperoleh materi yang diajarkan.
3.      Yang diperoleh di kampus tidak sama dengan di sekolah
Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diperoleh di sekolah berbeda. Hal ini praktikan harus berusaha untuk menyesuaikan dengan format yang ada di sekolah.

B.     Proses Penampilan
Proses penampilan merupakan suatu kegiatan yang dituntut dalam kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II. Hal ini praktikan bagaimana mengaplikasikan ilmu keguruan yang diperoleh dibangku perkuliahan. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan praktikan menuai masalah dalam proses penampilan, yaitu:
1.      Suasana/kondisi
Suasana yang dimaksud adalah keadaan lokasi PPL II yang baru pertama kali praktikan berhadapan langsung dengan siswa atau lingkungan sekolah. Dalam hal ini, siapapun dia, pada saat pertemuan pertama atau masuk pada suasana baru atau lingkungan akan merasa tidak percaya diri atau semacamnya, sehingga perlu waktu untuk menyesuaikannya.
2.      Perangkat pembelajaran dan kondisi kelas
Perangkat pembelajaran dalam hal ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam kelas. Namun apa yang direncanakan kadangkala lari dari semua itu. Hal ini karena kondisi kelas sering tidak menentu, sehingga untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar mengalami kesulitan.
3.      Keadaan siswa
Siswa merupakan subjek utama dalam proses belajar mengajar, sehingga peranan siswa sangat penting. Hal ini karena berjalan atau tidak proses belajar mengajar juga sangat ditentukan oleh keadaan siswa. Kadang kala siswa menganggap praktikan hanya sebagai guru sementara, sehingga apa yang diungkapkan oleh praktikan hanya bersifat sementara juga.

C.    Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah
Partisipasi dalam kehidupan sekolah merupakan salah satu item dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II yang menuntut setiap praktikan untuk melibatkan dirinya. Ada beberapa faktor menyebabkan praktikan untuk berpartisipasi dalam kehidupan sekolah diantaranya sebagai berikut:
1.      Kondisi sekolah
Kondisi sekolah merupakan lokasi praktek. Lokasi ini merupakan daerah baru, sehingga untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan tugas piket, praktikan mengalami sedikit kesulitan. Hal ini karena secara keseluruhan belum menguasai lokasi sekolah. Selain itu juga, dalam melaksanakan tugas tersebut harus mengetahui waktu pembelajarannya.

2.    Kondisi Siswa
Berpartisipasi dalam kehidupan sekolah memang perlu koordinasi yang baik dengan pihak sekolah. Hal ini, karena pandangan siswa terhadap guru praktek kehadirannya hanya sementara, sehingga apa yang dilakukan oleh praktikan untuk melakukan pengawasan atau yang lainnya diabaikan oleh siswa.
3.      Pemahaman terhadap Peraturan sekolah
Dalam melakukan tugas-tugas untuk membantu kegiatan dalam lingkungan sekolah, harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Namun, peraturan yang telah ditentukan oleh sekolah belum dipahami secara keseluruhan oleh praktikan, sehingga dalam melaksanakan tugas tersebut harus hati-hati.

BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

Dalam rangka upaya mengatasi kesulitan tidak bisa diabaikan dengan kegiatan mencari faktor-faktor yang diduga sebagai penyebabnya. Faktor-faktor yang penyebabnya sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Hal ini, karena permasalahan yang muncul dari satu item dengan item lainnya tidak berbeda, sehingga dalam upaya penanggulangannya juga dapat diuraikan secara keseluruhan. Adapun upaya untuk menanggulangi masalah tersebut diantaranya sebagai berikut:

A.    Konsultasi
1.      Dengan Pimpinan Sekolah
Dalam mengkonsultasikan masalah dengan pimpinan sekolah baik kepala sekolah maupun wakil kepala sekolah yang berkaitan dengan aturan dan bagaimana peranan praktikan dalam berpartisipasi pada kegiatan di sekolah.
2.      Dengan Guru Pamong/Guru Mata Pelajaran
Guru pamong merupakan pembimbing yang ditunjuk oleh sekolah untuk mengarahkan praktikan dalam melaksanakan praktek pengalaman lapangan selama di lokasi. Guru pamong merupakan guru di sekolah tersebut, sehingga beliau dapat mengetahui kondisi sekolah dan karateristika dan kemampuan siswa. Setelah berkonsultasi dengan guru pamong/guru mata pelajaran, praktikan mulai dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan keadaan siswa.
3.      Dengan Guru Lain Di Sekolah
Dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan partisipasi dalam kehidupan sekolah, praktikan melakukan konsolidasi dengan guru-guru baik berkaitan dengan tugas piket, pengawasan, maupun kegiatan lain yang melibatkan praktikan.

B.     Menyesuaikan diri
Setelah memperoleh gambaran dan arahan yang berkaitan dengan keadaan lingkungan sekolah, karateristik dan kemampuan siswa dari pihak-pihak terkait sebagaimana diuraikan di atas, maka praktikan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Usaha ini dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan antara praktikan dengan guru-guru, maupun siswa, sehingga dalam melaksanakan tugas berjalan dengan baik.

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan II merupakan suatu yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa keguruan dan ilmu pendidikan, untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan tentang konsep keguruan dan kependidikan.
2.      Perangkat pengajaran merupakan komponen pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar berlangsung, yang juga sebagai petunjuk dan rancangan yang harus dituntaskan.
3.      Dalam proses belajar mengajar yang berlangsung membutuhkan berbagai kesiapan baik itu mental, penguasaan materi, penguasaan kelas dan cara bergaul dalam kehidupan sekolah.

B.     Saran
Bertolak dari kesimpulan di atas, maka praktikan menyampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan pengembangan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II sebagai berikut:
1.      Perlunya penambahan jumlah mahasiswa praktek ke tiap-tiap lokasi dan harus disesuaikan dengan jumlah guru bidang studi di sekolah tersebut, sehingga dalam pengawasan dan pengontrolan terhadap mahasiswa dalam melaksanakan tugas pratek secara keseluruhan dan efektif.
2.      Pada mahasiswa harus diarahkan kepada sekolah yang kekurangan guru, hal ini selain melakukan praktek juga dapat mengisi atau membantu mereka dalam menuntaskan materi pelajaran yang tertunda atau tidak terisi sama sekali.
3.      Diharapkan kepada teman-teman mahasiswa Universitas Khairun Ternate khususnya yang ditempatkan pada sekolah SMP Negeri 1 Kota Ternate agar lebih meningkatkan prestasi belajarnya sehingga kedepan nanti dapat menjadi guru professional dan dapat berbakti kepada “Bangsa dan Negara” yang tercinta ini.



DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, S. B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta : Jakarta

Panduan magang kerja guru program pengalaman lapangan lembaga praktek keguruan Dan ilmu Pendidikan Universitas Khairun Ternate 2000.

UPT PPL II. 2011. Buku Panduan Praktek Pengalaman Lapangan. Universitas Khairun. Ternate.

Sunarto, dkk. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Rineka Cipta : Jakarta

Comments

Popular posts from this blog

LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM OSMOSIS DAN DIFUSI

LEMBAR KERJA SISWA        I.             Judul                                        : pengamatan pengangkutan bahan pada tumbuhan melalui   osmosis     II.             Mata Pelajaran                         : biologi   III.             Kelas/Semester                         : xi/ganjil   IV.             Waktu                                      : 40 x 2 menit     V.             Petujuk Belajar                         : ·          Baca literature yang berhubungan dengan transport pada membrane ( difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis) ·          Baca cermat sebelum anda melakukan percobaan ·          Lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang telah disajikan   VI.             Kopetensi yang ingin dicapai: Membandingkan mekanisme transport pada membrane ( difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis). VII.             Indikator                                  : Memahami proses osmosis dalam pengangkutan

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN)

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN) INDRA FAUZI 031 008 043 Abstract Teaching methods in the bunk in the form of learning plan for the material presented to be targeted and easily understood by learners to facilitate the delivery of material. Often found on the ground that the master teacher of a subject matter well but can not implement learning activities well. It happened because these activities are not based on specific learning model so that the results obtained by students studying low. There are several models of learning is on offer in the learning of several experts. As ROPERS model and model lesson units in the offer by the experts so as to implement the learning process well. In writing this article is intended for writers to understand about planning model preparation to teach mainly ROPERS model and the model units of learning. In writing this article using theory study where the authors obtain data based on theoretical studies from

EVOLUSI MAKHLUK HIDUP “KENAPA ULAR TIDAK MEMILIKI KAKI”

Indra F Sabban 14/372574/PBI/1279 A. Pendahuluan Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Hal ini dibuktikan dengan keberadaannya sampai saat ini sebagai salah satu makhluk hidup yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungannya sehingga mampu melestarikan keturunannya dalam jumlah yang melimpah. Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Akan tetapi, apabila dijumpai kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) karakter ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan. Oleh sebab itu, para ilmuwan berusaha meneliti terkait dengan asal usul ular, cara berjalan yang khas, habitat awal, terjadinya evolusi serta bentuk pertahanan dirinya untuk menjaga kelangsungan hidup