Skip to main content

PENGELOLAHAN PEMBELAJARAN


PENGELOLAHAN PEMBELAJARAN



INDRA FAUZI
031 008 043




ABSTRACT

In the management of teacher learning in the demand for managing the site, materials and teaching models. place to make a fun learning and feel comfortable if the place was comfortable, clean and there are facilities inside the facility, and vice versa. In a school environment, where factors can also support the passage of the learning method, a comfortable classroom environment, laboratory, library support is a factor supporting the passage of the learning process in which surely uses a method of learning. In this article aims to enable the students to understand about teaching pengelolahan. And used methods of literature review, in which the author was getting these formations from books or from the Internet. pengelolahan system of teaching will be undertaken by these teachers included in paedagogik competencies possessed by teachers include:
·         Organize classroom
·         Creating a classroom climate conducive
·         Motivating students to be excited about learning
·         Give verbal and non-verbal reinforcement
·         Refreshing tired class if the class start

Keywords: Management, Learning

A.   Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan guru merupakan sebuah profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi dan professional di dalam mengajar. Di dalam Departemen Pendidikan Nasional (2006 : 2) memberi pengertian kompetensi sebagai berikut. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Dengan kata lain kompetensi itu merupakan kemampuan unjuk kerja (ability to do) yang dilatarbelakangi oleh penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hal ini mengandung arti bahwa kualitas unjuk kerja itu ditentukan oleh kualitas penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Semakin tinggi kualitas penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan, semakin tinggi juga unjuk kerjanya, dan sebaliknya. Jadi ada korelasi positif tinggi antara tingkat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan kompetensi yang terbentuk. Jadi kompetensi guru sangat dibutuhkan untuk mengelolah pengajaran.
Dalam pengelolaha pembelajaran guru di tuntut untuk mengelolah tempat, materi, dan model pengajaran.  tempat dapat menjadikan suatu pembelajaran menyenangkan dan merasa nyaman jika tempat itu nyaman, bersih dan terdapat fasilitas fasilitas didalamnya, demikian pula sebaliknya. Dalam lingkungan sekolah, faktor tempat juga dapat mendukung berjalannya metode pembelajaran, kelas yang nyaman, lingkungan, laboratorium, perpustakaan yang menunjang adalah faktor yang ikut mendukung berjalannya proses pembelajaran yang didalamnya pasti menggunakan suatu metode pembelajaran.
            Hal yang pertama dilakukan adalah mengelola kelas. Guru dapat melakukan serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dalam iklim sosio-emosional yang positif serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif. Ada 2 macam komponen pengelolaan kelas yaitu, preventif  adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan dalam pembelajaran, dan refrensif yaitu  tindakan kekerasan seperti halnya penanganan dalam gangguan keamanan akan tetapi sebagai salah satu unsure dari ketrampilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang baik akan menghasilkan prkembangan ketrampilan pengelolaan diri siswa yang baik pula.Teknik pengelolaan kelas harus diupayakan agar tidak mengganggu aspek pembelajaran di kelas bila direncanakan dengan baik melalui RPP. Setelah tempat telah di siapkan, guru lalu menyiapkan materi yang mau di ajarkan dan setelah itu guru juga menyiapkan metode yang mau di gunakan.
B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah dalam artikel ini adalah :
1.      Bagaimana sistem pengelolahan pembelajaran yang dilakukan oleh guru ?

C.     Tujuan
Tujuan penuliasan artikel ini adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang pengelolahan pembelajaran.
D.    Metode
Metode yang di gunaka dalam penulisan artikel ini adalah menggunakan kajian pustaka, di mana penulis itu mendapatkan ini formasi dari buku-buku atau dari internet.
E.     Hasil dan Pembahasan
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Termasuk ke dalam kemampuan ini antara lain sub-sub kemampuan.
a.      Menata ruang kelas
Teknik pengelolaan kelas harus diupayakan agar tidak mengganggu aspek pembelajaran di kelas bila direncanakan dengan baik melalui RPP.
            Ada beberapa prinsip dalam menata lingkungan fisik kelas:
  1. Visibility (Keleluasaan pandangan )
      : Pemempatan dan penataan barang2 di dalam kelas tidak mengganggu                pandangan siswa
  1. Accesbility (mudah dicapai)
      Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau         mengambil barang2 yang dibutuhkan selama proses pembelajaran
  1. Fleksibilitas (Keluwesan)
      Barang2 didalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang   disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
  1. Kenyamanan
      Berkenaan dengan temperature ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan kelas
  1. Keindahan
      Berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangan dan kondusif bagi kegiatan belajar.
Penataan tempat duduk siswa juga merupakan salah satu pengelolaan kelas, karena pengelolaan kelas yang ektif akan menentukan hasil pembelajaran yang dicapai.Dengan penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif,dan menyenangkan bagi siswa. Ada beberapa contoh model penataan bangku yang biasa digunakan dalam pembelajaran kooperatif seperti:
  1. Meja tapal kuda , siswa berkelompok di ujung meja
  2. Penataan tapal kuda, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
  3. Meja panjang
  4. Meja kelompok
  5. Meja berbaris, dua kelompok duduk berbagi satu meja
b.      Menciptakan iklim kelas yang kondusif
            Guru dapat melakukan serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dalam iklim sosio-emosional yang positif serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
c.       Memotivasi siswa agar bergairah belajar
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif/daya menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsic) dan dapat timbul dari luar diri siswa/motivasi ekstrinsik (Uzer Usman, 2008).
d.      Memberi penguatan verbal maupun non verbal
Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan murid bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya.
Ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang melakukan hal-hal sebagai berikut :
v     Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, murid-murid akan merasa  aman dan nyaman bersamanya
v     fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab
v     Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif
v     Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative
v     Membantu murid-murid untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan.
Ciri-ciri keluarga yang efektif
Keluarga yang efektif  mampu  memotivasi anak untuk belajar. Ciri-cirinya adalah :
v     Membuat suatu kontrol atas kehidupan mereka
v     Mengkomunikasikan harapan-harapan yang tinggi kepada anak-anak
v     Memiliki impian tentang keberhasilan anak di masa depan
v     Menanamkan pandangan bahwa kerja keras merupakan kunci keberhasilan
v     Mengarahkan waktu anak-anak dalam aktifitas yang bermanfaat
v     Membuat aturan yang positif seperti pembatasan menonton acara televise
v     Memberikan tanggungjawab kepada anak untuk menyelesaikan masalah
v     Sering berhubungan dengan guru
v     Menekankan kehidupan spiritual terhadap anak.
e.      Menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah
            Jika kelas mulai terasa lelah maka peran guru disini yaitu menyiapkan model yang khas sehingga kelas bisa semangat lagi.
F.      Penutup
A.     Keseimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat di simpulkan :
Sistem pengelolahan pembelajaran yang di lakukan oleh guru ini termasuk dalam kompetensi paedagogik yang dimiliki oleh guru meliputi:
v     Menata ruang kelas
v     Menciptakan iklim kelas yang kondusif
v     Memotivasi siswa agar bergairah belajar
v     Memberi penguatan verbal maupun non verbal
v     Menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah
B.     Saran
Saran saya agar pendidik itu bisah menjelaskan lebih banyak lagi tentang cara pembuatan artikel sehingga kami dapat membuatnya dengan baik.
Daftar Rujukan
Budiningsih,C.Asri. 2005.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta
Direktorat Jendral. 2008. Bahan Ajar Cetak Profesi Keguruan Tinjauan Mata Kuliah. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Majid,Abdul 2008. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung:  Remaja Rosdakarya
Ummu Zakariya. 2009. Profesi Guru. http://id.shvoong.com/tags/profesi-guru/ (di unggah 8/April/2010, jam 15.00)
_____________2009.  . Komponen-komponen Profesi. http://id.shvoong.com/tags/komponen-kompetensi-profesional-guru. (di unggah 8/April/2010, jam 15.00).
Usman, Uzer 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung:  Remaja Rosdakarya
Tentry Wahyuni . 2010. Hubungan Antara Metode Dan Tempat . http://www.yogya edu.org/e refleksi/sharefile/files/19032010132108_MAKALAH_PAK_GUN.doc (Diakses 06 April 2011).
Wlodsowski R.J  & Jaynes J.H. 2004.Hasrat Untuk Belajar. Jogjakarta: Pustaka Pelajar

LAMPIRAN 1
ANALISIS KRITIS ARTIKEL

Judul                                                     : PENGELOLAHAN PEMBELAJARAN
  
Penulis                                                  : Indra Fauzi
Nama Analis                                         :……………………………………………..
Tujuan Penulis                          :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Fakta Unik                                           :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pertanyaan Yang Di Munculkan            :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Konsep Utama                                     :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Refleksi                                                :

Kekurangan Artikel                              :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Kelebihan Artikel                                  :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Saran Untuk kedepan                           :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

LAMPIRAN 2
RUBRIK PENILAIAN TUGAS ARTIKEL
Nama Matakuliah         : Perencanaan Pembelajaran Biologi
Dosen                          : M. Nasir Tamalene S.Pd, M.Pd
Rubrik ini dibuat sebagai acuan untuk penilaian kinerja/sebenarnya (assessment autentic)
No
Elemen
Skor Maks
Penilaian
I. Bagian Awal


1
Sampul
2

2
Judul artikel
2

3
Nama Penulis
2

4
Abstrac
10

5
Kata kunci
4

II. Bagian Inti


6
Pendahuluan berisi: latar belakang penulisan artikel, masalah/topik bahasan beserta batasanya, dan tujuan penulisan artikel
10

7
Latar belakang memaparkan adanya masalah dan pentingnya masalah atau topik tersebut dibahas
5

8
Terdapat metode yang digunakan dalam penulisan
5

9
Pembahasan: memuat tantang sumbangsi kea rah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5

10
Masalah atau topik masalah selalu up to date
5

11
Teks utama artikel berisi bahasan topik-topik yang relefan dengan dunia nyata (terjadi dalam kehidupan sehari-hari)
5

12
Pendapat penulis tantang masalah yang di tulis (diletakan pada bagian tersendiri)
20

13
Penutup berisi kesimpulan dan saran






III. Bagian Akhir


14
Membuat daftar rujukan
5

IV. Lain-Lain


15
Beragam konsep diekspor dari banyak sumber ( > 5 sumber buku dan > 5 artikel)
5

16
Gambar/diagram/foto yang di srtakan sesuai dengan pembahasan
3

17
Tata kalimat antar paragraph sesuai ketentuan PPKI
5

18
Tampilan/keindahan/estetika yang di tunjukan dengan penggunaan bahasa dan tata tulis yang benar sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah (PPKI)
3

19
Menggunakan huruf Times New Rooman ukuran 12
2

20
Setiap awal/akhir paragraph mencantumkan nama penulis
2


Jumlah Skor Maksimal
100


Comments

Indra Sabban said…
Tugas ini mantap skali eeeeee,, jika ada suka saya harap untuk mengomentari blog saya....
Anonymous said…
bagus tingkatkan, posting lagi yang menghibur dan mendidik...okey hidup zlackghant.
Indra Sabban said…
ok,,,,, nanti di posting lagi yang menghibur dan mendidik.....

Popular posts from this blog

LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM OSMOSIS DAN DIFUSI

LEMBAR KERJA SISWA        I.             Judul                                        : pengamatan pengangkutan bahan pada tumbuhan melalui   osmosis     II.             Mata Pelajaran                         : biologi   III.             Kelas/Semester                         : xi/ganjil   IV.    ...

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN)

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN) INDRA FAUZI 031 008 043 Abstract Teaching methods in the bunk in the form of learning plan for the material presented to be targeted and easily understood by learners to facilitate the delivery of material. Often found on the ground that the master teacher of a subject matter well but can not implement learning activities well. It happened because these activities are not based on specific learning model so that the results obtained by students studying low. There are several models of learning is on offer in the learning of several experts. As ROPERS model and model lesson units in the offer by the experts so as to implement the learning process well. In writing this article is intended for writers to understand about planning model preparation to teach mainly ROPERS model and the model units of learning. In writing this article using theory study where the authors obtain data based on theoretical studies from...

EVOLUSI MAKHLUK HIDUP “KENAPA ULAR TIDAK MEMILIKI KAKI”

Indra F Sabban 14/372574/PBI/1279 A. Pendahuluan Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Hal ini dibuktikan dengan keberadaannya sampai saat ini sebagai salah satu makhluk hidup yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungannya sehingga mampu melestarikan keturunannya dalam jumlah yang melimpah. Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Akan tetapi, apabila dijumpai kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) karakter ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan. Oleh sebab itu, para ilmuwan berusaha meneliti terkait dengan asal usul ular, cara berjalan yang khas, habitat awal, terjadinya evolusi serta bentuk pertahanan dirinya untuk menjaga kelangsungan hidup...