By: Indra F Sabban
Ekosistem padang rumput digolongkan
sebagai salah satu kelompok ekosistem daratan yang terbentuk secara alamiah. Ia memiliki beberapa
ciri-ciri khas di antaranya curah hujan yang sangat terbatas dan juga tidak
merata. Jumlahnya hanya berkisar di angka 25 sampai 30 cm per tahunnya. Hal ini
kemudian menjadikan areal padang rumput sukar menjadi kawasan hutan sebab
terjadi porositas juga drainase yang kurang. Dengan demikian, tumbuhan sukar
untuk mengambil dan mengolah air sehingga menyulitkan untuk tumbuh menjadi
pohon. Ekosistem yang satu ini bisa dijumpai di berbagai wilayah, baik tropis
maupun sub-tropis. Di Indonesia, ekosistem padang rumput ini bisa ditemukan di
pulau Nusa Tenggara, khususnya bagian timur.
Ekosistem padang rumpurt ini memliki komponen-komponen yang menjadi penyusunnya.
Komponen dalam eksosistem terbagi menjadi dua bagian, yakni komponen
abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik merupakan komponen dalam
ekosistem yang berasal dari benda tak hidup. Komponen tersebut adalah komponen
fisik dan komponen kimia yang dijadikan media atau subtrat sebagai temapt
berlangsunganya hidup. Lebih tepatnya komponen abiotik merupakan temat tinggal
atau lingkungan dimana komponen biotik hidup, sedangkan komponen biotik
merupakan komponen dalam ekosistem yang berupa organisme atau makhluk hidup.
Komponen biotik dalam ekosistem merupakan komponen yang selain komponen
abiotik.
Ekosistem
padang rumput ini sudah jelas didominasi oleh jenis rerumputan. Selain itu,
terdapat juga hewan herbifora (pemakan rumut) seperti zebra, rusa, kanguru,
bison, dan kuda. Selain hewan pekamakan rumput ada juga hewan karnivora
(pemakan daging) seperti serigala, singa, harimau, anjing liar, dan ular.
Selain hewan-hewan tersebut, terdapat organisme yang berukuran sangat kecil
yang juga menempati tempat di ekosistem padang rumput yang disebut mikrobia.
Mikrobia ini dalam ekosistem padang rumput mempunyai peran sebagai pengurai.
Mekanisme arus
energi dan daur materi yang terjadi di dalam ekosistem padang rumput tersebut
bermula dari produsen yaitu rumput. Rumput di sini berperan menangkap dan
mengikat energi yang didapat dari matahari berupa sinar, dengan kandungan
klorofil yang terdapat di dalamnya, rumput melakukan fotosintesis untuk
mensintesis senyawa organik. Produsen jumlahnya sangatlah banyak. Kemudian
beralih kepada konsumen. Konsumen merupakan kelompok organisme yang heterotrof,
yaitu tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Maka dari itu, mereka
mendapatkan makannnya dengan cara memakan organisme lain, bermula dari konsumen
tingkat pertama. Konsumen tingkat ini biasanya berkembang biak dengan cepat
sehingga populasinya sangat banyak, namun tidak lebih banyak dari produsen.
Konsumen tingkat pertama ini biasanya merupakan herbivora (pemakan tumbuhan)
karena mendapatkan makanannya dengan memakan produsen, dalam ekosistem padang
rumput ini, konsumen pertamanya adalah belalang, zebra, rusa, kanguru, bison,
dan kuda. Berlanjut kepada konsumen tingkat kedua, ketiga dan seterusnya.
Konsumen ini juga merupakan organisme heterotrof. Namun bedanya, organisme di
sini adalah golongan karnivora (pemakan daging/hewan) dan omnivora. Populasi
yang mereka miliki lebih kecil daripada hewan herbivora (konsumen tingkat 1)
karena kemampuan berkembangbiaknya rendah. Dalam ekosistem padang rumput ini,
konsumen tingkat kedua ditempati oleh hewan-hewan karnivora kecil seperti
anjing liar, serigala dan ulan, sedangkan konsumen tingkat ketiga ditempati
oleh karnivora-karnivora yang berukuran lebih besar seperti singan dan harimau.
Maka apabila disusun, jumlah popolasi dalam sebuah ekosistem akan berbentuk
seperti piramida. Produsen menempati tempat terbawah dengan populasi terbanyak,
lalu konsumen tingkat akhir menduduki peringkat paling teratas dengan populasi
paling sedikit. Demikian terjadi karena produsen ataupun sumber makanan yang
berada 1 tingkat diatas konsumen, harus mampu memenuhi semua kebutuhan makanan
dan energi konsumen tersebut. Maka dari itu, jumlah populasi produsen atau
sumber makanan di atasnya tidak boleh kurang dari jumlah populasi konsumen di
bawahnya. Supaya tidak terjadi kekurangan pangan di dalam ekosistem tersebut. Kemudian
dilanjutkan dengan pengurai yang sangat berperan dalam ekosistem rumput adalah
mikroba yang ada di dalam tanah. Perannya tidak hanya menguraikan jasad
konsumen, tetapi juga dapat menguraikan produsen yang mati serta penyedia unsur
hara bagi produsen.
Maka dari itu,
di dalam ekosistem padang rumput ini, interaksinya dapat disusun menjadi suatu
rantai makanan. Rantai makanan adalah suatu proses perpindahan energi dan
materi melalui mekanisme makan-memakan dengan urut-urutan tertentu. Tiap
tingkat dalam rantai makanan disebut tingkat trofi. Rantai makanan dapat
membentuk suatu jaring-jaring makanan. Rantai makanan juga dapat disebut
sebagai daur materi.
Ekosistem
padang rumput juga terjadi arus energi. Arus energi dari suatu ekosistem baik
secara langsung maupun tidak langsung berasal dari cahaya matahari. Kemudian
oleh tanaman diubah menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa organik melalui
proses fotosintesis. Sebagian energi tersebut berpindah kepada konsumen primer
dalam bentuk makanan dan selanjutnya berpindah lagi kepada konsumen sekunder,
kemudian ke pengurai dan seterusnya. Energi utama dari ekosistem kolam berasal
dari sinar matahari yang ditangkap oleh produsen yang diteruskan ke
konsumen-konsumen berikutnya sampai ke pengurai.
Daur materi
merupakan siklus perubahan dan perpindahan materi yang terjadi dalam suatu
rantai makanan. Sumber materi utama adalah planet bumi. Materi (H2O
dan CO2) yang diserap oleh tumbuhan akan diubah menjadi karbohidrat
melalui proses fotosintesis yang terjadi di daun dengan bantuan klorofil dan
energi dari matahari. Secara berturut- turut materi tersebut akan berpindah
dari produsen ke konsumen satu, dua, dan seterusnya dan akhirnya melalui proses
pembusukan oleh mikroba akan terbentuk bahan-bahan mineral yang akan kembali ke
bumi dan kembali dimanfaatkan oleh produsen. Selanjutnya akan memasuki tubuh
organisme lain.
Berbeda dengan arus energi, daur materi memiliki siklus. Sehingga, apabila semuanya bersumber dari produsen (rumput), semua juga akan kembali lagi ke pada produsen (rumput). Sumber materi primer adalah planet bumi ini. Setelah diserap tumbuhan, materi (air dan CO2) akan diubah menjadi karbohidrat. Secara berturut-turut zat tersebut akan berpindah dari tubuh organisme satu ke organisme lain, maka suatu ketika akan kembali ke bumi sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan.
Berbeda dengan arus energi, daur materi memiliki siklus. Sehingga, apabila semuanya bersumber dari produsen (rumput), semua juga akan kembali lagi ke pada produsen (rumput). Sumber materi primer adalah planet bumi ini. Setelah diserap tumbuhan, materi (air dan CO2) akan diubah menjadi karbohidrat. Secara berturut-turut zat tersebut akan berpindah dari tubuh organisme satu ke organisme lain, maka suatu ketika akan kembali ke bumi sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan.
Comments