Skip to main content

Menjajaki Prau Tanpa Persiapan: Perjalana Pertama Dengan Segala Resiko

Hai sobat free blog.
Hari ini saya mau membagi pengalaman perjalanan saya ke gunung prau Gunung yang terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Indonesia dengan ketinggian 2.565 M dpl. Tepatnya pada tanggal 10 April 2015 saya beserta teman-teman kosan melakukan pendakian. Kami berangkat dari Yogyakarta sekitar pukul 18:00 WIB, setelah kami melakukan solat magrib. Perjalanan yang ditempuh ke basecam prau tepatnya di Jawa Tengah "Dieng" memakan waktu sekitar 5 jam. Kami pergi dengan menggunakan kerdaraan roda dua, dalam perjalanan sekitar sejam saya sempat terpisah dengan teman-teman. Sedikit panik eh bukan panik banget karena waktu itu saya tidak mengetahui jalan, maklum saya kan pendatang. Seya tetap berjalan dan sekitar 25 menit saya kembali bertemu dengan teman-teman. Kami pun melanjutkan perjalanan.
Perjalanan yang kami tempuh malam itu, penuh dengan semangat. Sekitar masuk kawasan magelang, kami disambut dengan hujan dan kami memutuskan untuk berhenti dan menggunakan jas hujan. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan, setelah kurang lebih 4 jam perjalanan dan mulai memasuki kawasan wonosobo, suasananya sudah mulai berubah, udara yang semakin dingin dan jalan yang agak rusak sehingga harus diperlukan kontrol yang maksimal apalagi perjalanan yang kami lakukan pada malam hari. Saran saya agar menggonceng teman yang bisa membawa kendaraan, agar dapat bergantian (Capek Coiiiyy). Sesampai di Dieng teman-teman memacu kendaraan sangat cepat, saya pun mengikuti dari belakang. Sesampai di Dieng kami ternyata salah lokasi dan telah melewati basecamnya hehe maklum semua gak tau arah. Sehingga kami harus berbalik arah dan kami pun sampai dibasecam sekitar pukul 21:49 WIB.


Foto bersama sebelum melakukan pendakian gunung prau


Sesampai dibasecam, kami beristirahat sejenak dan didepan basecam ternyata ada angkringan coyyy,, ternyata kami beruntung juga berhubung kami belum makan selama perjalanan. Kami pun memutuskan untuk istirahat sambil makan. Waktu menunjukan pukul 21:00 WIB, kami pun bersiap-siap untuk melakukan pendakian, cuaca malam itu bener-bener gokil, udaranya sangat dingin sampai-sampai menembus jaket yang kulapis sebanyak 2. Setelah persiapan sudah siap, kami melakukan doa bersama agar kami diberikan perlindungan oleh Allah SWT dan yang ditunggu-tunggu tiba yaitu pendakian. Bagiku ini merupakan hal yang sangat ekstrim karena ini merupakan hal pertama.
Trek 1 yang kami lewati tidak begitu berat dan udara yang segar mengiringi perjalanan kami, awal-awal sih gak berat, kami hanya melewati kebun warga hingga sampai pos 1, itu memakan waktu sekitar 25 menit. Kami pun beristirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan ke pos 2, trek selanjutnya ini agak sedikit menanjak dan sudah memasuki hutan, kami agak kesulitan karena senter yang dibawa kurang, termasuk saya yang tidak menggunakan senter. Saat perjalanan kami menuju pos 2 ini tantangan mulai terasa, tanjakan yang terjal dan udara yang semakin dingin membuat suasananya menjadi sangan berbeda saat kami berada ditengah kota dengan kesibukan masing-masing. Perjalanan ke pos 2 ini memerlukan waktu yang sangat lama dibandingkan pos 1, kami memerluka waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke pos 2. Sesampai pos 2 ini, kami memutuskan untuk istirahat sejenak dan mulai mendaki ke pos 3. perjalan ke pos 3 ini, kami mulai disambut oleh kabut yang tebal, kabut ini membuat penglihatan semakin terbatas, sehingga kami harus berhati-hati, apalagi medan yang belum kami ketahui sebelumnya. Memasuki trek ini, kami mulai terpisah, saya yang paling atas beserta beberata teman saya berjalan agak cepat dan mulai bersemangat, kami meninggalkan sebagian teman-teman dibagian belakang. Setelah itu, kami sampai duluan di pos 3 yang membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Perjalanan pun dilanjutkan ke pos 4 yang merupakan target camp kami, saya dan beberapa teman saya pun dengan cepat berjalan ke pos ke 4 itu, walau medannya sedikit berat dan udara yang semakin dingin. Setelah kurang lebih 35 menit kami pun sampai di tempat tersebut, perasaan legah pun muncul ketika mata memandang begitu banyak tenda-tenda yang telah terpasang, itu menandakan kita telah sampai, kurang lebih 15 menit setelahnya teman-teman yang tertinggal itu sampai. Kami tak membuang-buang waku karena waktu telah menunjukan pukul 2 dini hari tepatnya pukul 02:24 WIB. Kami langsung memasang tenda, selesai memasang tenda, semuanya sudah keliatan hancur berkeping-keping, gimana gak hancur, kami malakukan perjalanan kepuncak tanpa persiapan sama sekali, jadi yang beginilah nasip. Saran saya, jika kalian mau melakukan pendakian kalian harusnya memiliki persiapan yang matang.
Setelah itu, kami pun memanaskan air untuk menambah energi dan kami langsung istirahat karena kami mengejar sunrise. Tapi lagi-lagi sialnya, setelah kurang lebih pukul 04:45 saya coba keliar dan jreeenggg,, kabut menutupi semuanya dan tidak tampak apapun depan mata, hmmm sungguh miris, tapi tak apalah kami telah berusaha, dan karena masih dingin serta capek saya pun melanjutkan istirahat. Sekitar pukul 09:00 kami memutuskan untuk keluar dan berfoto-foto, setelah puas dengan segala pose, kami ingin melanjutkan ke puncak prau, tetapi alam berkata lain. Waktu itu, tiba-tiba hujan turun deran sehingga kami tidak dapat melakukan perjalanan dan meutuskan untuk turun.

Ini adalah beberapa gambar yang sempat kami abadikan.





Comments

Anonymous said…
Play Baccarat - Greyhound Racing
This 바카라 is a classic variation of Baccarat. It's played 바카라 사이트 at the racetrack in in an attempt to give your dog a “sweat coat” to enjoy 메리트 카지노 a little

Popular posts from this blog

LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM OSMOSIS DAN DIFUSI

LEMBAR KERJA SISWA        I.             Judul                                        : pengamatan pengangkutan bahan pada tumbuhan melalui   osmosis     II.             Mata Pelajaran                         : biologi   III.             Kelas/Semester                         : xi/ganjil   IV.    ...

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN)

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN) INDRA FAUZI 031 008 043 Abstract Teaching methods in the bunk in the form of learning plan for the material presented to be targeted and easily understood by learners to facilitate the delivery of material. Often found on the ground that the master teacher of a subject matter well but can not implement learning activities well. It happened because these activities are not based on specific learning model so that the results obtained by students studying low. There are several models of learning is on offer in the learning of several experts. As ROPERS model and model lesson units in the offer by the experts so as to implement the learning process well. In writing this article is intended for writers to understand about planning model preparation to teach mainly ROPERS model and the model units of learning. In writing this article using theory study where the authors obtain data based on theoretical studies from...

EVOLUSI MAKHLUK HIDUP “KENAPA ULAR TIDAK MEMILIKI KAKI”

Indra F Sabban 14/372574/PBI/1279 A. Pendahuluan Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Hal ini dibuktikan dengan keberadaannya sampai saat ini sebagai salah satu makhluk hidup yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungannya sehingga mampu melestarikan keturunannya dalam jumlah yang melimpah. Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Akan tetapi, apabila dijumpai kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) karakter ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan. Oleh sebab itu, para ilmuwan berusaha meneliti terkait dengan asal usul ular, cara berjalan yang khas, habitat awal, terjadinya evolusi serta bentuk pertahanan dirinya untuk menjaga kelangsungan hidup...