Skip to main content

Aktivitas Antimikroba dan Antioksidan Bawang Merah, Bawang Putih dan Daun Bawang di Sosis

Author(s) 
Author Affiliation
Regional Center for Food and Feed (RCFF), Agricultural Research Center, Giza, Egypt.

Abstrak
Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi efek antimikroba dan antioksidan dari ekstrak etanol, air, dan minyak esensial bawang putih serta daun bawang terhadap pertumbuhan Escherichia coli O157: H7, Staphylococcus aureus, A.F., 4, Salmonella typhimurium, A.F, 3, Aspergillus niger, H.U.B. , 1, Aspergillus ochrecies, H.U.B, 12 dan Fusarium oxysporum, H.U.B., 3 di sosis. Kerentanan isolat tersebut terhadap ekstrak tanaman ini dibandingkan dengan beberapa antibiotik (oxytetracycline, tetracycline, ampisilin dan amoksisilin) digunakan sebagai kontrol positif. Fenol yang digunakan sebagai antiradikal bebas adalah 2,2-difenil 1 pikrilhidrazil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi, 60 mg / ml pada ekstrak etanol dan minyak esensial mewakili konsentrasi optimum terhadap semua mikroorganisme. Minyak esensial menunjukkan efek lebih tinggi dari ekstrak etanol dan air terhadap semua mikroorganisme yang diuji, terutama pada 60 mg / ml konsentrasi minyak esensial dari daun bawang sedangkan minyak esensial dari bawang merah, bawang putih, dan daun bawang menunjukkan aktivitas antimikroba kuat untuk mengurangi jumlah E. coli O157 : H7, S. aureus, A.F., 4 dan Salmonella typhimurium, A.F., 3 di sosis. Hasil dari fenol dan aktivitas antioksidan lebih tinggi pada minyak esensial bawang putih, daun bawang dan bawang merah sedangkan hasil yang lebih rendah dan aktivitas yang ditunjukkan pada ekstrak air. Minyak esensial bawang merah memiliki hasil fenolik tertinggi dan aktivitas antioksidan berbeda dengan minyak esensial bawang putih.



Comments

Popular posts from this blog

LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM OSMOSIS DAN DIFUSI

LEMBAR KERJA SISWA        I.             Judul                                        : pengamatan pengangkutan bahan pada tumbuhan melalui   osmosis     II.             Mata Pelajaran                         : biologi   III.             Kelas/Semester                         : xi/ganjil   IV.             Waktu                                      : 40 x 2 menit     V.             Petujuk Belajar                         : ·          Baca literature yang berhubungan dengan transport pada membrane ( difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis) ·          Baca cermat sebelum anda melakukan percobaan ·          Lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang telah disajikan   VI.             Kopetensi yang ingin dicapai: Membandingkan mekanisme transport pada membrane ( difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis). VII.             Indikator                                  : Memahami proses osmosis dalam pengangkutan

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN)

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN) INDRA FAUZI 031 008 043 Abstract Teaching methods in the bunk in the form of learning plan for the material presented to be targeted and easily understood by learners to facilitate the delivery of material. Often found on the ground that the master teacher of a subject matter well but can not implement learning activities well. It happened because these activities are not based on specific learning model so that the results obtained by students studying low. There are several models of learning is on offer in the learning of several experts. As ROPERS model and model lesson units in the offer by the experts so as to implement the learning process well. In writing this article is intended for writers to understand about planning model preparation to teach mainly ROPERS model and the model units of learning. In writing this article using theory study where the authors obtain data based on theoretical studies from

EVOLUSI MAKHLUK HIDUP “KENAPA ULAR TIDAK MEMILIKI KAKI”

Indra F Sabban 14/372574/PBI/1279 A. Pendahuluan Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Hal ini dibuktikan dengan keberadaannya sampai saat ini sebagai salah satu makhluk hidup yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungannya sehingga mampu melestarikan keturunannya dalam jumlah yang melimpah. Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Akan tetapi, apabila dijumpai kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) karakter ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan. Oleh sebab itu, para ilmuwan berusaha meneliti terkait dengan asal usul ular, cara berjalan yang khas, habitat awal, terjadinya evolusi serta bentuk pertahanan dirinya untuk menjaga kelangsungan hidup