Skip to main content

Panduan Praktikum




 Disusun Oleh:
Rinto M. Nur
Indra Fauzi Sabban
PRAKTIKUM 1
PEGAMATAN SEL
(Sel Hewan, Sel Tumbuhan, dan Sel Prokariotik)

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan di atur dan berlangsung di dalam sl. Oleh karena itu sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Semua organisme seluler terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organism prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mampunyai organism internal sel yang lebih relative sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archea.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraseluler yang jauh lebih kompleks antara lain dengan membran internal, organel yang memilki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstuktur. Hewan tingkat tinggi tergolong ke dalam organisme eukariota. Sel pada hewan memiliki beberapa organela yang dipisahkan oleh membran yaitu retikulum endoplasma, mitokondria, ribosom, lisosom. Tumbuahan juga tergolong ke dalam organism eukariota. Namun, sel tumbuhan sedikit berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk fotosintesis berupa kloroplast.

A.  Tujuan
1.      Untuk menyelidiki serta mengamati protista yang ada di dalam rendaman jerami.
2.      Untuk mengenali orgenela-organela sel.
3.      Untuk membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan.

B.  Alat dan Bahan
1.     Mikroskop
2.     Air rendaman jerami
3.     Pipet tetes
4.     Cutter/silet
5.     Kaca preparat
6.     Kaca penutup
7.     Tusuk gigi
8.     Metilen blue
9.     Bawang merah

C.  Cara Kerja
v  Kegiatan I mengamati epidermis bawang merah
1.    Ambillah satu suing bawang merah
2.    Kelupaslah lapisan terluar bawang merah setipis mungkin
3.    Letakkan lapisan tersebut pada kaca preparat
4.    Tetesi lapisan tersebut dengan metilin blue
5.    Tutup dengan kaca penutup
6.    Letakkan preparat dibawah mikroskop
7.    Amati preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop
8.    Gambarlah hasil pengamatanmu
9.    Sebutkan bagian-bagian yang Nampak pada preparat
v  Kegiatan II mengamati epidermis mulut
1.    Goreskan tusuk gigi pada pipi bagian dalam mulutmu
2.    Letakkan hasil goresan tusuk gig tersebut pada kaca preparat
3.    Tetesi hasil goresan tusuk gigi tersebut dengan metilin blue
4.    Tutup dengan kaca penutup
5.    letakkan preparat dibawah mikroskop
6.    Amati preparat tersebut melalui mikroskop
7.    Gambarlah hasil pengamatanmu
8.    Sebutkan bagian-bagian yang nampak pada praparat
v  Kegiatan III mengamati sel prokariotik (pada air rendaman jerami)
1.    Bersihkan gelas obyek cekung sampai bebas debu dan lemak. Demikian juga pada penutupnya.
2.    Teteskan air rendaman jerami pada cekungan gelas obyek.
3.    Tutup tetesan air dengan gelas penutup dan dijaga agar tidak terbentuk gelembung udara di dalam cekungan gelas obyek.
4.    Mengamati preparat menggunkan mikroskop pada perbesaran lemah (16x10) dan sedang (16x40).
5.    Protista yang teramati digambar dan diberi keterangan gambar tentang bentuk, warna, arah gerakan, struktur dalam sel, dan ciri-ciri termasuk karakteristiknya.
LEMBAR PENGAMATAN


PRAKTIKUM 2
PERISTIWA DIFUSI DAN OSMOSIS

Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang hirarki biologi. Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Jaringan merupakan organ penyusun makhluk hidup terkecil setelah sel. Dalam jaringan, terdapat bagian-bagian yang memiliki kesamaan dan perbedaan pada tiap individu. Misalnya, jaringan otot jantung dan otot lurik memiliki perbedaan dari segi struktur dan letaknya. Selain itu, dalam organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme lainnya. Sehingga membran sel tersusun atas senyawa fosfolipid bilayer. Oleh karena itu, sel mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam.
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpor zat yang memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi (transpor pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
1.    Difusi
Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat (padat, cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ketempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak. Contohnya perpindahan oksigen (O2) dari paru-paru ke dalam darah.
2.    Osmosis
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut(air) dari tempat yang berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yang berkonsentrasi tinggi dengan melewati membran semipermeabel. Contohnya masuknya air ke dalam sel-sel akar.

A.  Tujuan.
Untuk mengetahui bagaimana proses osmosis dan difusi.

B.  Alat dan bahan
1.    Tinta biru
2.    Air
3.    Air garam
4.    2 gelas plastik
5.    1 buah telur mentah

C.  Cara Kerja
v  Untuk proses difusi
1.    Memasukkan air ke dalam gelas plastik
2.    Meneteskan 3 tetes tinta biru
3.    Mengamati proses pergerakan pratikel tinta dalam air hingga larut atau menyatu dengan air dan mencatat waktunya.
v  Untuk proses osmosis
1.    Lubangkan telur pada bagian atas telur dan keluarkan isinya
2.    Cuci bagian dalam yang telah dikeluarkan isinya tersebut
3.    Masukan larutan garam pada telur tersebut
4.    Siapkan air dalam gelas ukur
5.    Masukan telur yang telah diberi larutan garam tersebut dalam gelas ukur
6.    Setelah beberapa menit rasa air yang berada pada gelas ukur tersebut
7.    Berikan kesimpulan dari hasil yang didapatkan




LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM 3
PENGUMPULAN BEBAGAI MACAM JAMUR
(Fungi dan Cendawan)

Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti. Sel jamur juga memiliki dinding sel dari bahan kitin (chitine)  yang merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.
Umumnya jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga yang bersel tunggal (uniseluler), contohnya jamur ragi tape (Saccharomyces sp.). Tubuh jamur bersel banyak terdiri atas benang- benang halus yang disebut hifa. Kumpulan hifa jamur membentuk anyaman yang disebut miselium. Pada jamur multiseluler yang hifanya tidak bersekat (asepta), inti selnya tersebar di dalam sitoplasma dan berinti banyak. Jamur jenis ini disebut jamur senositik (coenocytic). Sedang yang bersekat umumnya berinti satu dan disebut sebagai jamur monositik (monocytic).
Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi jamur tidak memiliki daun dan akar sejati. Selain itu, jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu berfotosintesis. Dengan demikian, jamur merupakan organisme heterotrop, yaitu organisme yang cara memperoleh makanannya dengan mengabsorbsi nutrisi dari lingkungannya atau substratnya. Sebelum mengabsorbsi makanan yang masih berupa senyawa kompleks, ia mensekresikan enzim hidrolitik ekstraseluler atau ferment untuk menguraikannya lebih dahulu di luar selnya.
Jamur dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Meski demikian, perkembangbiakan secara seksual lebih mendominasi karena dilakukan oleh hampir semua jamur tersebut.

A.     Tujuan
Melakukan pengumpulan berbagai jamur dan cendawan, serta pengamatan struktur tubuh.



B.      Cara Kerja :
1.    Kumpulkan jamur dari berbagai kelas yang anda temukan, baik yang hidup secara soliter mamupun yang membentuk koloni
2.    Gunakan alat tertentu bila perlu dalam pengumpulan jamur tersebut
3.    Amatilah bentuk tubuh buah dari jamur yang anda temukan.

C.     Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan buatlah kesimpulan mengenai:
1.    Habitat, dan cara hidupnya
2.    Morfologi tubuh jamur.
3.    Gambarkan  bentuk tubuh buah dari jamur yang anda temukan

D.     Tugas
1.        Bagaimana  cara jamur memperoleh makanan? Jelaskan!
2.        Apa peranan dari  masing-masing jamur yang anda temukan?
3.        Bagaimana  cara perkembangbiakanya?
4.        Dari hasil pengumpulan jamur yang telah anda lakukan tersebut, apakah semua  jamur tersebut dapat dimakan? Bila ya, sebutkan. Bila  tidak, sebutkan.
5.        Gambarkan tubuh buah dari seluruh jamur yang anda temukan  dan jelaskan!


PRAKTIKUM 4
PENGUMPULAN TUMBUHAN
(BRYOPHYTA, PTERIDOPHYTA, DAN SPERMATOPHYTA)

Tumbuhan merupakan organisme yang sepenuhnya menyesuaikan diri dengan kehidupan di darat, meskipun beberapa di antaranya hidup di air seperti teratai. Oleh karena itu, tumbuhan (Plantae) berupa kormus (memiliki akar, batang dan daun sejati), bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan, seperti cahaya, CO2, air, dan mineral diperoleh melalui berbagai proses yang terjadi pada ketiga organ tersebut. Selain itu, semua tumbuhan memiliki kloroplas dengan klorofil a dan klorofil b. Ganggang hijau diketahui hanya memiliki klorofil b.
Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan (Plantae) dibagi dalam beberapa divisio. Termasuk di dalamnya jenis-jenis tumbuhan golongan lumut, paku-pakuan, dan tumbuhan berbiji.
Lumut adalah organisme peralihan dari mahluk aquatik ke lingkungan terestrial (darat), sehingga lumut telah dapat beradaptasi dengan lingkungan darat. Penyesuaian diri ini ditujukan oleh suatu alat  disebut rizoid. Rizoid merupakan alat perlindungan terhadap kekeringan. Lumut termasuk mahluk yang kosmopolit, karena penyebaranya cukup luas.
Tumbuhan paku-pakuan merupakan golongan tumbuhan yang telah tinggi tingkatanya dari tumbuhan lumut (Bryophyta). Distribusi tumbuhan paku sangat luas di daerah tropis maupun sub  tropis, terutama pada tempat yang lembab. Dalam hal pembiakanya dimana sporofit merupakan tumbuhan paku sedangkkan gametofit merupakan thallus yang hidup tidak begitu lama dan sisebut protalium. Spongium dan spora terbentuk pada daun fertil (sporofil) sedangkan daur disebut trofofil.
Tumbuhan berbiji meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji. Tumbuhan ini memiliki arti penting bagi organisme lain di bumi. Bahan makanan manusia dan hewan banyak yang berasal dari tumbuhan berbiji. Semua tumbuhan berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis sporangia berbeda. Megasporangia menghasilkan megaspora yang akan menjadi gametofit betina, dan mikrosporangia menghasilkan mikrospora yang akan menjadi gametofit jantan. Megaspora terbentuk dalam megasporangium yang dilindungi oleh integumen, yang secara keseluruhan struktur tersebut disebut ovulum atau bakal biji. Perkembangan megaspora inilah yang akan membentuk sel telur (ovum), jika ovum dibuahi oleh sel sperma maka akan tumbuh menjadi zigot. Zigot berkembang menjadi embrio sporofit. Keseluruhan bakal biji akhirnya berkembang membentuk biji.

A.      Tujuan:
1.    Mengumpulkan lumut dan pengamatan struktur tubuh
2.    Mengumpulkan tumbuhan paku dan pengamatan  struktur tubuh
3.    Mengetahui berbagai macam tumbuhan berbungga (biji) serta struktur tubuhnya.

B.        Cara Kerja :
1.        Kumpulkan tumbuhan lumut, paku-pakuan, dan tumbuhan berbiji disekitar lokasi pengamatan anda.
2.        Gunakan alat bila perlu dalam pengumpulan tumbuhan tersebut.
3.        Tumbuhan yang telah diperoleh perlu diberi label (etiket) yang menunjukan habitat tumbuhan tersebut ditemukan.
4.        Amatilah struktur tubuh tumbuhan lumut

C.      Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan buatlah kesimpulan mengenai :
1.        Habitat, cara hidupnya, distribusi serta cara memperoleh bahan anorganik.
2.        Gambarkan struktur tubuhnya yang menunjukkan tumbuhan berkormus  atau telah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.

D.      Tugas
a.      Tumbuhan Lumut
1.        Bagaimana cara tumbuhan lumut memperoleh makananya? Jelaskan!
2.        Apakah anda  juga memdapat lumut kerak (Lichenes), jelaskan proses pembentukan lumut kerak tersebut dan apa komponen penyusunya?
3.        Gambarkan tubuh tumbuhan lumut yang anda temukan, dan tentukan bagian-bagianya
o   Bagaimana cara memperoleh makanan bagi lumut kerak tersebut?
o   Buatlah daur hidup tumbuhan lumut!

b.      Tumbuhan Paku
1.    Bagaimana cara tumbuhan paku memperoleh bahan makanan? Jelaskan!
2.    Buatlah perbedaan antara tumbuhan paku dan lumut!
3.    Bagaimanakan cara pembiakanya?

c.       Tumbuhan Berbiji
1.    Bagaimana cara tumbuhan biji memperoleh bahan makanan? Jelaskan
2.    Bagaimanakan cara pembiakanya?
3.    Buatlah taksonomi tumbuhan biji yang kalian temukan!


PRAKTIKUM 5
PENGUMPULAN HEWAN

Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, animalia (dunia hewan) digolongkan berdasarkan struktur tubuhnya. Ada empat ciri struktur tubuh yang menggambarkan perkembangan dunia hewan secara filogenetik , yaitu ada atau tidak adanya jaringan sejati, simetri tubuh (radial,diploblastik atau bilateral triploblastik), ada atau tidak adanya rongga tubuh (selom), dan tipe selom (selom dari kumpulan sel atau selom dari pipa saluran pencernaan). Tabel di bawah ini menggambarkan penggolongan animalia dan ciri utama susunan tubuhnya.
Secara anatomis dan embriologis, hewan-hewan anggota dari suatu filum menunjukkan kombinasi ciri tubuh yang berbeda dengan anggota filum yang lain. Misalnya, ciri-ciri dasar susunan tubuh Arthropoda yang memiliki kaki beruas, kerangka tubuh diluar (eksoskeleton), dan tubuhnya bersegmen (beruas), contohnya kepiting, laba-laba dan serangga.
Hewan memiliki habitat kehidupan hampir pada semua lingkungan di bumi ini, ada yang hidup di lingkungan akuatik baik di air tawar maupun di lautan. Sebagian lagi beradaptasi pada kehidupan di darat. Berdasarkan struktur tubuhnya, kingdom animal dibagi menjadi 8 filum diantaranya:
1)      Filum Porifera (Spons)
2)      Filum Cnidaria
3)      Filum Platyhelmithes (Cacing Pipih)
4)      Filum Nematoda (Cacing Giling)
5)      Filum Annelida (Cacing Tanah)
6)      Filum Mollusca
7)      Filum Arthopoda
8)      Filum Chordata

A.      Tujuan:
1.    Mengetahui jenis-jenis hewan aquatik (laut)
2.    Pengamatan struktur tubuh hewan aquatik (laut).


B.        Cara Kerja :
1.    Kumpulkan hewan laut di sekitar lokasi pengamatan anda.
2.    Gunakan alat bila perlu dalam pengumpulan hewan tersebut.
3.    Amatilah struktur tubuh hewan tersebut.
4.    Tentukan fillum dari masing-masing hewan yang kalian peroleh.

C.      Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan buatlah kesimpulan mengenai:
3.        Habitat, cara hidupnya, distribusi serta cara memperoleh makanan.
4.        Gambarkan struktur tubuhnya.
5.        Bagaimana hewan tersebut berkembang biak (reproduksi).



DAFTAR RUJUKAN

Aldi. 2012. Laporan Hasil Pengamatan Sel. http://aldirevolution.blogspot.com.

Andryuni. 2012. Laporan Praktikum Mikrobiologi http://andryunib.blogspot.com.

Campbell, N.A. 2002. Biologi Jilid 1. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.


Eka. 2012. Laporan Pengamatan Sel http://ekaboymaster.blogspot.com.

Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1984. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.



SISTIMATIKA LAPORAN

A.           JUDUL
B.            TUJUAN
C.            DASAR TEORI
D.           ALAT DAN BAHAN
E.            CARA KERJA
F.             HASIL PENGAMATAN
G.           PEMBAHASAN
H.           JAWABAN TUGAS
I.              SIMPULAN DAN SARAN
J.              DAFTAR RUJUKAN

Comments

Popular posts from this blog

LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM OSMOSIS DAN DIFUSI

LEMBAR KERJA SISWA        I.             Judul                                        : pengamatan pengangkutan bahan pada tumbuhan melalui   osmosis     II.             Mata Pelajaran                         : biologi   III.             Kelas/Semester                         : xi/ganjil   IV.             Waktu                                      : 40 x 2 menit     V.             Petujuk Belajar                         : ·          Baca literature yang berhubungan dengan transport pada membrane ( difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis) ·          Baca cermat sebelum anda melakukan percobaan ·          Lakukan percobaan menurut langkah-langkah yang telah disajikan   VI.             Kopetensi yang ingin dicapai: Membandingkan mekanisme transport pada membrane ( difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, eksositosis). VII.             Indikator                                  : Memahami proses osmosis dalam pengangkutan

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN)

MODEL PERSIAPAN MENGAJAR (MODEL ROPERS DAN MODEL SATUAN PELAJARAN) INDRA FAUZI 031 008 043 Abstract Teaching methods in the bunk in the form of learning plan for the material presented to be targeted and easily understood by learners to facilitate the delivery of material. Often found on the ground that the master teacher of a subject matter well but can not implement learning activities well. It happened because these activities are not based on specific learning model so that the results obtained by students studying low. There are several models of learning is on offer in the learning of several experts. As ROPERS model and model lesson units in the offer by the experts so as to implement the learning process well. In writing this article is intended for writers to understand about planning model preparation to teach mainly ROPERS model and the model units of learning. In writing this article using theory study where the authors obtain data based on theoretical studies from

EVOLUSI MAKHLUK HIDUP “KENAPA ULAR TIDAK MEMILIKI KAKI”

Indra F Sabban 14/372574/PBI/1279 A. Pendahuluan Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Hal ini dibuktikan dengan keberadaannya sampai saat ini sebagai salah satu makhluk hidup yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungannya sehingga mampu melestarikan keturunannya dalam jumlah yang melimpah. Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Akan tetapi, apabila dijumpai kasus-kasus kadal tak berkaki (misalnya Ophisaurus spp.) karakter ini menjadi kabur dan tidak dapat dijadikan pegangan. Oleh sebab itu, para ilmuwan berusaha meneliti terkait dengan asal usul ular, cara berjalan yang khas, habitat awal, terjadinya evolusi serta bentuk pertahanan dirinya untuk menjaga kelangsungan hidup