Skip to main content

Teratologi - masa lalu, sekarang, dan masa depan Oleh Eduard UJHÁZY, Mojmír MACH, Jana NAVAROVÁ, Ingrid BRUCKNEROVÁ, Michal DUBOVICKÝ



Teratologi dimulai sebagai ilmu deskriptif, yang berasal dari berbagai teori mistis dan ilmiah menjelaskan etiologi cacat bawaan, seperti impresi ibu hamil, posisi bayi, hibridisasi, dan berbagai kelaianan lainnya. Sementara itu, kepercayaan masyarakat terhadap hal-dal mistis membutuhkan penjelasan yang logis mengenai gangguan perkembangan bawaan (Congenital Developmental Disorders CDDs), ada ada juga teori biologis yang tampaknya rasional saat ini. Pengembangan lebih lanjut dari pengetahuan dan masyarakat menyebabkan pengakuan bahwa penyebab CDDs ada bermacam-macam. Berbagai efek mekanik, fiologi pada janin, pengembangan terbelakang atau ditangkap embrio dan janin dan beberapa zat kimia dan faktor fisik bisa ikut bermain. Pada awal review singkat kami menyajikan gambaran perkembangan sejarah, orang-orang memiliki peran kunci dalam  CDDs. Penelitian yang dilakukan oleh Eduard UJHÁZY, Mojmír MACH, Jana NAVAROVÁ, Ingrid BRUCKNEROVÁ, dan Michal DUBOVICKÝ pada tahun 2012 ini bertujuan untuk menyajikan gambaran terbaru dari pencapaian yang paling penting dan tahap perkembangan teratologi modern. Selain itu, penulis juga mau membuktikan bahwa kelainan bawaan janin itu disebabkan oleh teratogen atau bukan yang dilihat berdasarkan sejarah. Berdasarkan analisis dari sejarah perkembangan hipotesis dan teori-teori yang mewakili kontribusi yang menentukan terhadap bidang ini, kami menyajikan sebuah survei dari enam Wilson's prinsip-prinsip dasar teratologi. Tujuan dari mengamati prinsip-prinsip ini adalah untuk mendapatkan wawasan ke dalam hubungan perkembangan dan memahami mekanisme aksi pada tingkat populasi sel, jaringan, dan organ. Hal ini penting untuk menyadari bahwa campur tangan yang negatif ke normal proses ini, baik secara genetik atau non-genetik, pasti akan mengarah ke urutan perubahan selanjutnya mengakibatkan CDDs. Selain itu, paradigma toksikologi klasik monoton terhadap penentuan dosis yang baru-baru ini telah ditantang oleh apa yang disebut "hipotesis penggunaan dosis", khususnya dalam hal zat aktif endokrin, juga termasuk beberapa pestisida, dioksin, polychlorobiphenyls (PCB), dan bisphenol A. Meskipun pendekatan modern biologi molekuler dan genetika, bersama dengan teknik diagnostik atas, penulis masih belum mampu mengidentifikasi penyebab sebenarnya di lebih dari 65 sampai 70% dari semua cacat bawaan diklasifikasikan sebagai memiliki etiologi yang tidak diketahui. Hari ini CDDs termasuk cacat lahir, baik morfologi, biokimia, atau perilaku.

Comments

Popular posts from this blog

LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM OSMOSIS DAN DIFUSI

LEMBAR KERJA SISWA        I.             Judul                                        : pengamatan pengangkutan bahan pada tumbuhan melalui   osmosis     II.             Mata Pelajaran                         : biologi   III.             Kelas/Semester                         : xi/ganjil   IV.    ...

Download Ebook Biology Campbell Edisi 9 (Terbaru, 2010)

    Hai.... Guy's......... Kalo yang kemaren ane ngasih yang download campbell edisi 8 ... sekarang ane ngasih yang edisi lebih baru lagi... edisi 9!... Diperkaya dengan ilustrasi yang lebih banyak serta gambar2 yang dapat memperjelas isi buku ini... Moga Buku ini bermanfaat buat kalia semua....... jika mau di download buku ini silahkan klik di sini Makasih untuk mengunjungi,, Semoga bermanfaat apa yang saya kasih... Jangan lupa dikomentari jika terjadi kesalahan.

Menjajaki Prau Tanpa Persiapan: Perjalana Pertama Dengan Segala Resiko

Hai sobat free blog. Hari ini saya mau membagi pengalaman perjalanan saya ke gunung prau  Gunung yang terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Indonesia dengan ketinggian  2.565 M dpl. Tepatnya pada tanggal 10 April 2015 saya beserta teman-teman kosan melakukan pendakian. Kami berangkat dari Yogyakarta sekitar pukul 18:00 WIB, setelah kami melakukan solat magrib. Perjalanan yang ditempuh ke basecam prau tepatnya di Jawa Tengah "Dieng" memakan waktu sekitar 5 jam. Kami pergi dengan menggunakan kerdaraan roda dua, dalam perjalanan sekitar sejam saya sempat terpisah dengan teman-teman. Sedikit panik eh bukan panik banget karena waktu itu saya tidak mengetahui jalan, maklum saya kan pendatang. Seya tetap berjalan dan sekitar 25 menit saya kembali bertemu dengan teman-teman. Kami pun melanjutkan perjalanan. Perjalanan yang kami tempuh malam itu, penuh dengan semangat. Sekitar masuk kawasan magelang, kami disambut dengan hujan dan kami memutuskan untuk berhenti ...